Rap menjadi bagian dari seni modern ketika budaya hip hop mulai
mencuat di Bronx, New York, tahun 1970an. Sebutannya adalah emceein atau
rappin. Saat itu, para DJ bereksperimen dengan teknik-teknik baru menggabungkan
lagu dan ketukan, dan para rapper melengkapinya dengan lirik yang dibuat secara
spontan.
Awalnya, musik hip hop berfokus pada permainan sang DJ.
Munculnya grup Run-DMC pada tahun 1980an mengangkat pentingnya rapper dalam
formasi hip hop. Sejak saat itu, rap terus berkembang terutama denganbermunculannya teknik rap segar yang dibawakan oleh Beastie Boys, Salt-n-Pepa,
Dr. Dre, Snoop Dogg, LL Cool J, NAS, Queen Latifah, Lauryn Hill, Jay Z, Eminem,
50 Cent, dan masih banyak yang lainnya.
Setiap rapper memiliki ciri khasnya sendiri yang membuat
suasana lagu menjadi berbeda. Selain itu, lirik yang diproduksi juga beragam
dari mulai memberikan semangat, kritik sosial-politik, hingga bercerita tentang
kekerasan yang biasa terjadi di lingkungan ras kulit hitam di Amerika.
Kerasnya kehidupan di kawasan ghetto atau kumuh saat itu
membuat musik menjadi salah satu cara positif untuk menyampaikan pesan tanpa
kekerasan yang sebenarnya. Sudah lumrah jika lirik rap berisi tentang kekerasan
atau perseteruan antar gang. Tidak heran, beberapa kejadian tragis pun pernah
mewarnai sejarah rap dan hip hop, seperti tertembaknya Tupac Shakur pada tahun
1996, dan dibunuhnya Notorius B.I.G pada tahun 1997.
Musik rap bisa dikatakan salah satu aliran yang cukup fleksibel. Betapa tidak, lirik rap bisa disisipkan ke berbagai genre lainnya seperti pop, hip hop, rock, metal, dan lainnya. Rap bisa dikemas menjadi modern serta mengikuti gaya aliran yang mengikutinya. Namun ternyata, perjalanan sejarah rap sudah ada sejak beberapa abad yang lalu.
Komentar
Posting Komentar